BERITA

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

Ada Jejak PTPN VII di Emping Buniati

Ada Jejak PTPN VII di Emping Buniati

BERNUNG--Pastinya Anda sudah tidak asing lagi dengan melinjo. Nama melinjo memang sudah banyak dikenal oleh masyarakat.  

Melinjo ini ternyata kaya akan antioksidan yang dapat memperkuat ketahanan tubuh dari radkal bebas.  Biji melinjo ini pada umumnya oleh masyarakat sering dijadikan untuk bahan pembuatan emping. 

Sudah bukan hal yang asing lagi bahwa emping melinjo ini memiliki rasa yang sangat kas. Emping adalah sejenis makanan ringan yang namanya sudah banyak dikenal oleh masyarakat, untuk membuat emping melinjo ini adalah dengan menghancurkan biji melinjo hingga halus, biji melinjo yang sudah halus tadi kemudian dijemur di bawah sinar matahari. Olahan emping melinjo ini banyak diproduksi oleh industi umahan. Seperti yang dilakoni oleh Agus Buniati.

Menurut ibu yang akrab disapa Buniati ini, usha membuat emping melinjo ini digeluti sejak tahun 1992, saat lulus darinsekolah menengah atas. 

"Saat itu mencari kerja sangat sulit, sehingga akhirnya mencoba membuka usaha sendiri," kata Buniati memgawali percapakan dengan tim Agro 7, di kediamannya Desa Bernung Pesawaran.

Memilih usaha ini jelasnya, saya memilihat peluangnya cukup bagus. Dan alhamdulillah usaha yang digelutinya terus menerus mengalami peningkatan.

Dari usahanya ini, ia bersama suaminya Irwanto bisa menyekolahkan 4 buah hatinya.

Anak yang pertama saat jni sedangan meneruskan pendidikan ke jenjamg S1 keperawatan di Pringsewu, anak kedua juga mengenyam pendidikan sekolah D3 perawatan  di Baitul Hikmah. Selanjutnya anak ketiga nya saatnini belajat di SMa Padang Cermin dan anak keempat masih duduk di kelas 5 SD.

Diawal-awal membuka usaha produksi emping hanyab5 kg melinjo per hari. Bahan baku yang dibeli dibuat emping dan dipasarkan ke warung warung. Hingga berbuah hasil mendapatkan keuntungan. 

Dri hasil penjualan terus diberikan bahan baku lagi. Pengerjaannya pun dilakukan sendiri awalnya. Namun, lama kelamaan banyak para tetangga yang ikut membantu.

Alhamdulillah, usaha emping melinjo ini semakin menguntungkan. Bahkan kini penjualannya sudah sampai ke Palembang dan Jambi.

"Saat ini, kita juga sedang menjajaki penjualan ke wilayah Jawa. Ada pengusaha oleh oleh di Bandung yang sudah mendekati dan membicarakan kerjasama pemasaran emping melibjo," papar Buniati didampingi sang suami tercinta.

Kini, olahan produksi empingnya sudah mencapai 1 kwital bahan baku melinjo, bisa jadi 40 kg emping perhari.

Empingnya juga kini sudah memiliki varian rasa. Kalu awalnya hanya rasa original, kini ada rasa manis dan pedas.

Untuk penjualan, kata Buniati, tidak hanya dititip di toko kue saja. Namun, bagi masyarakat yang ingin membeli di rumah juga tetap dilayani.

Kita juga saat ini sudah melayani kemasan plastik yang dibandrol Rp 10 ribu per kantong.

Emping melinjo yang berlebel Karya Bundo ini juga sudah memiliki sertifikat halal, sehingga aman bagi siapa saja yang mengkonsumsinya.

Untuk harga perkilo, jelas Buniati emping dengan varian rasa ini dibandrol dengan harga Rp 50 ribu, sedangkan untuk yang original dibandrol harga Rp 40 ribu.

Menurutnya, guna memenuhi permintaan pelanggan kadang ada kendala masalah bahan baku. Apalagi saat tidak musim panen,sering mengalami kelangkaan bahan baku.

Alhamdulilah, sejak mendapat batuan pinjaman kemitraan dari PTPN VII, kendala bahan baku sudah mulai dapat diatasi.

"Sekarang sudah bisa menyetok bahan baku dengan modal dari PTPN VII," katanya.

Bahan baku sendiri tidak hanya didapat dari Kabupaten Pesawran, tapi juga didapat dari daerah Teluk Betung, Kedondong, Lampung Selatan.

Biasanya bila menjelang harinraya permintaan dari pelanggan meningkat. Jadi kiita harua stok bahan baku satu bulan sebelum lebaran.

Saat ini ada 20 orang karyawan yang bekerja di tempatnya. Untuk upah, para pekerja ini dibayar Rp 5 ribu perkilogram emping yang dihasilkan. Dan para pekerja ini audah disiapkan alat dan makannya.

Ia sangat bersyukur bisa menjadi mitra binaan PTPN VII, selain mendapat bantuan modal juga diberikan pelatihan cara memasarkan produk dan pembukuan.

Tidak itu saja, tambah Burniati, mitrabinaan PTPN VII juga dibantu pemasaran produknya. Setiap ada pameran, produk produk mitra binaan dipamerkan. 

Mudah-mudahan kedepan bisa terus meningkat usahanya, dan bisa mendapat tambahan modal lebih tinggi lagi dari saat ini.

Tahun 2017 ini, pertama mendapat pinjaman senilai Rp 15 juta rupiah. Kedepan, ia berharap bisa meningkat lagi. Sehingga dapat memenuhi permintaan pasar. (*)

AMANAH - KOMPETEN - HARMONIS - LOYAL - ADAPTIF - KOLABORATIF

Call us

0721-702233

Email us

sekretariat@ptpn7.com