BERITA

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

PTPN VII Kuatkan Quality Assurance

PTPN VII Kuatkan Quality Assurance

PALEMBANG---Sebalas Manajer Unit PTPN VII wilayah Sumatera Selatan mengikuti rapat kerja dengan Direktur PTPN VII, Jumat (28/5/21). Rapat yang diadakan di Kantor Penghubung PTPN VII Sumsel di Palembang itu dihadiri SEVP Operation II Dicky Tjahyono, Sekretaris Perusahaan Bambang Hartawan, dan Kabag Tanaman Wiyoso, Kabag Teknik dan Pengolahan Aris Afandi.

Dalam pengarahannya, Ryan, sapaan akrab Ryanto Wisnuardhy mengatakan akan menguatkan fungsi penjaminan mutu atau quality assurance. Menurutnya, suatu sistem kerja dengan jenjang berlapis dan organisasi yang panjang membutuhkan quality assurance yang kuat.


“Kita akan kuatkan quality assurance di PTPN VII dari lavel korporate sampai unit terkecil, terutama di unit-unit. Ini sangat penting karena jika ingin mencapai operational excellence, tidak boleh ada produk kerja yang tidak memenuhi standar kualitas di semua level,” kata pemilik gelar MBA dengan spesialisasi finance dan human capital management ini.


Quality assurance, kata dia, berlaku untuk semua aspek, baik produk barang maupun jasa. Untuk barang yang diproduksi, PTPN VII dengan empat komoditas yang dikelola, tidak boleh ada toleransi tentang penjaminan kualitas. Terlebih dengan komoditas gula yang masuk golongan pangan, prasyarat higienitas menjadi pertaruhan.
“Kalau produk dari komoditas yang kita produksi, itu jelas kualitasnya harus memenuhi standar. Terlebih gula putih yang masuk kategori food and beverage, dari hulu sampai hilir barang jadi harus memenuhi syarat higien dan sanitasinya. Dan untuk mendapatkan produk yang terstandar dengan operasional lancar, setiap produk jasa kita juga harus memenuhi standar kualitas,” terang Ryanto.
Menjelaskan tentang produk jasa, pria yang sempat menjabat Direktur PTPN IV itu membuat ilustrasi dengan standar pelayanan bank. Melalui kajian panjang, setiap nasabah dilayani rata-rata 1,5 menit. Jika terjadi antrean panjang, maka tim quality assurance akan menganalisis penyebabnya.
“Jadi, tugas quality assurance itu bukan menjudge itu salah atau benar. Dia juga tidak punya kewenangan untuk menjatuhkan vonis atau hukuman. Dia hanya mengumpulkan data untuk kemudian dibawa ke forum yang lebih lengkap. Tujuannya, mencari solusi, bukan menghukum. Kalau quality assurance berjalan, maka akan tercipta apa yang disebut SLI, service level indicator,” kata pria yang sempat menjabat Direktur di PTPN VII ini.


Mengacau kepada enam program prioritas PTPN III Holding, Ryanto Wisnuardhy juga menyoroti banyaknya aset PTPN VII yang belum dimaksimalkan manfaatnya. Dia mengakui, kondisi cash flow yang selama ini terjadi membuat manajemen fokus kepada penyehatan finansial dengan memacu produksi. Namun, dengan tren positif perusahaan saat ini, harus mulai dipikirkan untuk program optimalisasi aset.


Menurut dia, aset PTPN VII yang tersebar di tiga provinsi sangat prospektif. Dengan lahan konsesi untuk perkebunan seluas 132 ribu hektare, saat ini masih banyak yang belum produktif. Dia mengaku akan berupaya maksimal untuk bisa mengakses pembiayaan agar secara berangsur melakukan upaya pemanfaatan lahan tersebut.
Lebih luas dari core business-nya, menurut Ryanto PTPN VII juga memiliki sejumlah potensi yang bisa dikembangkan sebagai diversifikasi usaha. Di kebun teh PTPN VII Pagaralam yang berada di lereng Gunung Dempo, kata dia, selayaknya PTPN VII bisa mengambil manfaat, mulai dari restibusi, parkir, fasilitas umum, dan lainnya.
“Kita punya kebun tek yang indah, sejuk, udara segar, dan akses yang mudah. Itu aset yang termasuk kategori intangible asset. Sekarang ini yang namanya udara segar, pemandangan alam, dan rasa aman itu bisa di-monetize, bisa dikonversi menjadi uang. Ini harus kita pikirkan ke depan,” kata dia.


Rapat kerja yang penuh motivasi itu berlangsung hangat. Berbagai progress kinerja unit kerja, baik komoditas karet, kelapa sawit, dan teh melaporkan kinerjanya. Secara umum, semua unit di wilayah Sumatera Selatan menunjukkan tren kinerja yang sangat positif.


Pada komoditas kelapa sawit, Aris Afandi, Kabag Teknik dan Pengolahan melaporkan produktivitas TBS di empat kebun yang berada di Betung Kompleks (sekitar wilayah Betung) melampaui ekspektasi. Dia melaporkan telah mengirim TBS dari wilayah Betung Kompleks untuk diolah di Pabrik Sungai Lengi.


“Kapasitas pabrik kita di Betung dan Talangsawit sudah over kapasitas sehingga sebagian TBS dari Betung Kompleks kita kirim ke Suli (Sungai Lengi),” kata dia.
Kesempatan pertemuan perdana dengan Direktur yang baru empat hari bertugas itu dimanfaatkan untuk foto bersama. (HUMAS PTPN VII)

AMANAH - KOMPETEN - HARMONIS - LOYAL - ADAPTIF - KOLABORATIF

Call us

0721-702233

Email us

sekretariat@ptpn7.com